Pagi-pagi iseng buka yutub liat vidionya rans entertaiment yang terbaru tema nya tentang motivasi. Episode kali ini yang diwawancarai adalah asisten rumah tangganya sendiri yaitu mery. Di vidio tersebut mery menceritakan kisah hidupnya dari kecil hingga menjadi seperti sekarang. Nama asli mery adalah muhammad sadili, pas bagian mery cerita asal desanya dia, disitu gue kaget. Gimana gak kaget ternyata mery masih satu kecamatan sama aku tapi beda desa. Disitu gue bener-bener gak nyangka kok bisa ya orang kampung macem desa gue bisa sampe ke jakarta.

 Ya namanya juga perjuangan, pasti banyak sekali jatuh bangun yg dirasakan. Seperti yang diceritakan mery, dia hidup enak seperti sekarang bukan karena leha2 tapi karena perjuangannya dari kecil. Gue bisa ngerasain bagaimana perjuangannya mery hidup di kampung, pagi-pagi buta berangakat  bantuin ibu jualan kepasar, yah gue ngerti kampungnya mery secara gue juga orang kampung dan masih satu kecamatan sama dia.

Dari kisah mery ini ada beberapa pesan moral yang gue ambil. 1. Setiap orang berhak mendapatkan kehidupan yang layak, entah orang itu dari kota atau dari desa atau bahkan dari hutan sekalipun. Kehidupan layak tidak langsung datang hanya dengan sekali kedipan mata tapi ia datang karena usaha dan perjuangan kita, jadi the socond point is 2. Nikmati dan hargailah prosesnya. Jadi buat kalian yang masih males-malesan dan cuman ngandelin temen, mending cepetan stop deh. Gak ada ceritanya pingin nilai bagus tapi males-malesan eh, ada deh lupa wkwk.

Mungkin yang baru pertama kali dengar kata sreseh pasti terasa aneh, apa itu sreseh, benda apaan itu, dsb. Bagi yang belum tau, sreseh adalah sebuah kacamatan di kabupaten sampang. Di kecamatan sreseh lah aku dilahirkan, tepatnya di desa labuhan. 

Dari sini semua berawal. Disini aku dilahirkan, dari sini semua cerita tercipta. Jadi inget ucapan salah seorang teman, "kenapa ya aku dilahirkan di madura, kenapa aku gak dilahirkan di mana gitu, diluar negeri.". Bagi aku, Tuhan Sudah menyiapkan kisah yang Lebih indah dari sekedar bertanya kenapa aku dilahirkan disini. 

Berawal dari seorang teman yang dulu pernah berjuang Bersama, dia pingin banget ke sreseh pingin banget tau. Katanya banyak orang-orang hebat disini. Kalau dipikir pikir sih iya. Tapi tiap pulang ke desa, kehidupan masyarakatnya ya gini-gini aja. Tetep pekerjaan mayoritas masyarakat disini sebagai nelayan. Mungkin saya yang Kurang mengenal lebih dalam ttg sreseh. 

Setelah melalui proses panjang,  pengumpulan berkas, pembayaran, dll. Akhirnya tiba hari dimana aku dinyatakan lulus. Seneng banget bisa Ngajakin orang tua dan adik ke kampus, biar tau sekolahlu kayak apa, (hehe ndeso banget yak). 

Terima kasih kepada semua pihak yang turut terlibat dalam pengerjaan tugas akhirku, tanpa kalian mungkin gak ada cerita wisuda 2 maret 2019.

Foto fotonya menyusul ya. .. 

Maap telat postingnya, padahal wisuda sudah seminggu yang lalu. Akhirnya saya lulus juga dari kampus perjuangan. Meskipun lulusnya telat setaun tapi lulus D4 kali ini rasanya beda, beda banget sama waktu lulus D3. 

Nggak tau kenapa wisuda kali ini aku senneng banget, bahagia banget. Padahal temen temen udah pada lulus tapi kali ini benar benar tersenyum lega. Bahagia pertama kali waktu keluar ruang sidang, rasanya gak percaya dalam hati "hah, aku udah lulus?". Bersyukur dan berterimakasih banyak kepada Allah yang sudah memberikan aku kemudahan saat sidang. (benar benar dimudahkan)

Tapi lulus dari kampus Pens gak segampang itu. Minggu depannya masih harus nyelesain revisi. Dan.... Alhamdulillah nya lagi.. Revisiku gampang gampang, no cry no ngemis2 seperti dulu lagi wkwk sennengnya dalam hati.

Serasa dunia ini dipenuhi orang baik. Mulai dari pengerjaan Tugas akhir ketemu temen yang baik banget mau bantuin aku, (tanpa harus dicuekin, dan nangis nangis tiap malem). Dua dosem pembimbing yang suweper buwaik banget, rasanya ucapan terima kasih gak cukup untuk membalas setiap bimbingan dan dukungan dari beliau beliau. Senengnya lagi ketemu dosen dosen penguji yang baik syekali serasa bukan sidang TA. Bapak bpbd sampang yang sangat welcome sekali, mensupport dan mengijinkan saya melakukan penelitian disana. Beda banget sama dulu, banyak temen tapi kayak gak punya siapa siapa wkwk.

Perjuangan gak berakhir disitu saja, aku masih harus ngulang tes toefl 3x sampai akhirnya lulus. Alhamdulillah skornya 473 (gak jelek jelek banget lah ya..) meskipun lulus tesnya mepet sama pengumpulan berkas wisuda. Dan akhirnya aku lulus...

Salah seorang teman pernah bilang,  jangan takut terhadap sesuatu yang belum pasti. Ketakutan itu hanya berkutat dalam pikiran kita. Padahal sebenarnya bisa saja hal yang kita takutkan akan menjadi biasa biasa saja saat dihadapi. Karena belum dihadapi itulah banyak dugaan dugaan negatif yang akhirnya membuat kita merasa takut. Tapi juga tidak bisa dipungkiri, suatu keadaan yang kita takutkan berasal dari akumulasi kejadian kejadian sebelumnya. Kita takut hal itu akan terjadi lagi ke diri kita. Kuncinya hanya satu, yakin bahwa semua yang datang dalam hidup kita semata-mata karena kehendak Allah. Mungkin kita bisa memilih tapi kita tidak tau apa yg akan terjadi pada pilihan kita selanjutnya.